24 May 2006

The Clumsy Girl

.
Yesterday, I diden come in the class. The reason isen resaonable enough actually. I am nerveos and getting stuck in writing my 8000-word essay, that has been written since 2,5months ago although it's due in the end of the session, I mean in 3weeks, still enough time, isen'it. I said to the lecturer an hour before the class tough. I said, I just wanted to sit and study alone by myself. I know this wasen a good idea. But by attending the class, I think it'll deteriorate my confidence, to present my work next week. I wish my lecturer said something to motivate me but he just saw me deeply. honestly, I feel guilty. I feel I am the stupidest person in the world. I spent my time reading and writing nearly everyday and everynight. and last night, I almost missed the last unibeat shuttle bus, alhamdulillah... so I am safe till home. but then, I woke up late and this morning I wasen looking after my husband as I used to. now, my eyes are getting wet because it is not finished yet and I miss my husband.
.
Well, I do not want to give up. I really want to upgrade my struggle. The problem isen I dunno the to-be-written material but I am getting stuck how to start. I already applied some writting techniques. These aren enough yet. My sentences are still vague and I cant ignore it for a temporary time before I finish writing all of them, so I waste my time to edit and edit unimportant stuffs. aku ga bisa nahan nafsu untuk tidak mengedit kalimatku sebelum aku selesai nulis semuanya. Jadinya malah gak selesai2. Aku udah mulai bosen dan aku semakin males. aku udah pengen ganti tema hidup. There are still many things to do and more important. aku udah gak sabar untuk ngurus ethics approval and ke lapangan, ambil data gitu loh.... *bermimpi* oh...endah...endah....the clumsy girl...! aku emang pemalas!

23 May 2006

Aku pemalu

Entah dulu gimana ceritanya, aku tumbuh menjadi seseorang yang malu untuk berbicara di depan publik. Apakah, dengan kata lain, beraninya dari belakang publik? No..no..no... aku paling anti dech kalo yang namanya njelek2kin orang. Justru aku sering terlalu under-estimate ma diri sendiri. Kadang aku berpikir kalo aku ini the stupidest person in my community, baik itu di sekolah, tempat kursus atau di mana aja. Anti-narsisme dech pokoknya....

Kembali mengenai malu berbicara di depan publik. Kalo mau berpendapat, kadang aku malu, bukan malu kalo pendapatku jelek, tapi malu kalo gak bisa berbicara dengan lancar mengenai pendapatku sendiri. Lebih jauh lagi, aku malah takut jadinya orang lain tidak mengerti, salah-mengerti atau malah aku terpengaruh ama pendapat orang lain yang bisa berbicara dengan lantang, lancar dan meyakinkan. Aku menyadari banget, aku mempunyai kelemahan dalam kemampuan berbicara di depan publik.

Sebaliknya, kalo aku nulis, bisa panjang terurai dan detil. apalagi kalo nulis surat pribadi, hehe... bisa berlembar-lembar hanya untuk mengatakan 'aku cinta kamu'. hehehe.... Kadang, yang gak perlu ditulis malah ditulis, untuk hal2 tertentu. Kadang aku juga menambahkan sentuhan emosi dengan berharap pembaca seperti sedang mendengarkan aku berbicara pada saat membaca tulisanku. kadang aku terlalu detil menjelaskan tentang akibat kejadian A, yaitu dengan menguraikan dulu sebab A, dari mana munculnya A, kenapa mesti njelasin A, dsb. Diperburuk dengan struktur tulisan yg gak koheren pula. Padahal dalam situasi tertentu, cukup untuk menulis A adalah A dan akibatnya adalah AAA, misalnya.

Namun sayangnya, dalam kebanyakan situasi, berbicara di depan publik adalah diperlukan. Dalam lingkungan akademik, kemampuan berbicara dituntut dalam presentasi dan diskusi. Dan lebih beruntungnya lagi, aku sudah terlanjur masuk ke dalam dunia akademik sehingga mau tidak mau aku harus bisa berbicara untuk mempresentasikan buah pikiranku sendiri. Fyuh... Aku nerveous kalo mau ngasih presentasi (hihihi... ga mutu banget deh padahal aku ini kerjaannya ngajar alias ngobrol di depan kelas). Dalam bahasaku sendiri aja presentasi bisa belibet dan perlu persiapan cukup waktu untuk materialnya dan coping with anxiety. Apalagi sekarang harus presentasi dalam bahasa orang inggris, dengan pendengar kebanyakan native pula. Lebih buruknya, aku ini orangnya clumsy. Aku mood2an banget. Biasanya, kalo aku udah merasa 'ah...ini susah, paling juga aku bisanya cuma begitu aja!!' aku malah males belajar... bukannya makin giat belajar. Sama halnya dengan aku udah sadar kalo aku lemah dalam berbicara dan menulis, aku tetep aja enggak beranjak untuk lebih giat belajar.

Ah ya sudah...... Sodara-sodara, aku nerimo dengan keadaanku begini. Aku nerimo kalo aku presentasi hasilnya membosankan. Aku nerimo dikatakan pasif karena aku jarang berbicara di depan publik. Yang penting buatku adalah aku masih punya tempat untuk menulis dan menulis (meskipun gak mutu) untuk menyampaikan kepunyaanku kepadamu. Bersyukur ada email+attachment, jurnal dan tentunya web blog.

16 May 2006

Fried Rice

Photobucket - Video and Image Hosting

Perhaps, life just looks like this fried rice. Combine staffs, put this and this together, choose which one is suit to the other, and finally, enjoy all of them... or just picture them and post them to public, like what I've done here.... or may be, throw them away.

Getting worse?

What are things getting worse? Grammar and pronaunciation, probably. Apparently, I do understand the theory, but cannot express it in such a nice manner. Ah...english! what a perdantic languange!

Kenapa ya aku dulu maksa diri kuliah di intl uni, padahal writing ielts score-ku cuma lima. Umm...trying to recall past-occurance, keknya aku gak maksa loh, faktanya supervisorku, John Sweller, yang ngurus english requirement waiver buatku. Kenapa juga supervisorku mau nerima aku ya? Aku kelihatan potensial kali ya bagi dia, kok dia mau jadi supervisorku. Aku, untungnya apa ya.... jadi research student, aku belajar banyak tentang hal baru, human cognitive architecture, cognitive load theory, natural information processing, knowledge structures possesed by experts, instructional design, conducting experiment, etc. Dengan menjadi supervisor, keuntungan yang mungkin dia dapat cuma: makin banyak research student yang dia bimbing, sepertinya, makin banyak bukti yang memperkuat teorinya, makin banyak student yang mengikuti teorinya. Hah, itu bukan cuma-cuma, tapi cuma ruarrr biasa....
Ah, aku jadi sedih... aku takut kalo-kalo aku give-up dan pikiranku mati; terpuruk dalam kesendirian dan kebisuan mengekspresikan buah pikiranku sendiri. Ingin memberontak, ingin marah, ingin nangis, ingin pulang... tapi ga ke endo. Terus kemana dong? I am such a complicated person thesedays! fyuuuuhhhhh............ uh.. uuuhhh......

Hopefully, tommorow is slighty better than today.

02 May 2006

UNSW

Foto ini cuma sebagian kecil dari area UNSW .


Photobucket - Video and Image Hosting


Jika masuk ke UNSW melalui main gate, setelah jalan kira2 300meter akan sampe di tanjakan ini. Gedung yang nampak dari depan adalah landmark-nya UNSW. Gedung dengan atap "V" itu namanya The Scientia, keknya dari luar biasa aja seh, tapi begitu masuk, hmm.....bagus!!
Gedung yang bertuliskan UNSW di atas adalah library. School of education, fak-ku ada di belakang library. Bener2 penuh perjuangan kalo mo belajar di research room, mesti jalan naik kira-kira 10menit-an. Kalo gi males, aku biasanya milih naek bis aja turun di gate 9 yang lebih deket ma school-ku.
Tapi pulangnya tetep lebih suka jalan kaki, menuruni tangga sambil ngalamun..... hmmm.....kok aku bisa ya sampe kuliah di sini :D, kemudian diikuti doa, mudah2an aku di sini bukan karena kesasar, tapi karena Tuhan memilihkan jalan terbaik untuk masa depanku melalui UNSW ini.
Allahumma anta salam wa minka salam tabarakta ya dzal jalali wal ikhram. amin.