24 January 2013

Yts. Waktu


Waktu, masih ingatkah kamu ketika pertama kali kita berkenalan. Saat itu aku di sekolah dasar, ketika pertama kalinya aku punya jadwal sekolah atau mungkin tepatnya ketika aku belajar tentang jam. Mungkin sejak itulah, kau waktu selalu menjadi sesuatu yang aku lihat dan menjadi bagian dari keseharianku. Waktu, dulu kau sangat baik sekali. Selalu ramah dan membuat hampir segala aktivitasku menyenangkan. Aku sangat menyayangimu sejak pertama kita berjumpa.

Namun, sejak aku menyelesaikan kuliah S-1, kenapa kau menjadi tidak ramah lagi. Bahkan belakangan ini aku merasa sudah tak sanggup lagi kaupermainkan. Kadang kau pergi tanpa permisi sehingga mengobrak-abrik jadwalku. Kadang kau memaksaku untuk ini dan itu, padahal aku terjebak sesuatu yang lain. Kadang kau meraung-raung sampai aku merasa tertekan dan harus mengeluarkan segala daya upaya untuk menahanmu. Kadang kau membuatku sedih dan merana sampai aku galau segalau-galaunya. Kadang kau bersamaku tapi tidak lagi menyenangkanku. Kau hanya diam dan begitupun aku kau buat terdiam.

Waktuku sayang, maafkan aku jika sebenarnya aku yang membuatmu seperti itu. Tapi kenapa kamu tidak mengingatkanku sejak awal jikalau memang demikian adanya. Sekarang mungkin kau sudah terlanjur terluka. Tapi waktu, maafkanlah aku. Maafkanlah aku. 

Aku masih menyayangimu seperti sejak pertama aku mengenalmu. Sekali lagi aku ingin berdamai denganmu dengan kasih sayang yang hangat. Kita berjalan bersama, beriringan, bergandengan dan lebih dari saling menyayangi. Kita rencanakan masa depan kita bersama, kita buat lagi semuanya tertata. Jika memang kita harus berlari, maka kita berlari bersama-sama. Jika memang kita harus menaiki tangga satu demi satu, kita pun bersama-sama menapakinya. Jangan tinggalkan aku dengan tiba-tiba. Jika saatnya kita bergurau, maka kita pun tersenyum bersama. Jika saatnya ber-holiday, kita pun santai bersama. Dan yang lebih penting, ingatkan aku ketika lalai denganmu karena aku ini manusia yang mudah lupa denganmu.

Waktuku sayang, kembalilah padaku. Maafkanlah aku. 

No comments: