10 January 2007

Stupidly AutoCad-ing

Something stupid baru saja terjadi dengan file di AutoCad-ku. Malu juga jadi amatiran sekaligus panikan. Fyuh.....

Ceritanya aku lagi mendesain mathematics problem solving, mengintegrasikan gambar dan tulisan. Hii... seyem deh.... Secara aku ini cuma tau yang namanya MS word aja, aku nggambarnya pake software itu. Bisa sih Adobe, tapi aku lebih terbiasa pake MS word. Lagian gambarnya cuma garis, panah dan sudut. Tentu saja gambarnya manual habis, tidak diukur dengan akurat. Apalagi waktu gambar sudut, waton wangun... :D Lebih-lebih lagi waktu nggambar tanda sudut, yang seperti patahan lingkaran itu loh... hahaha... lingkarannya gronjal-gronjal, enggak bisa mulus. Dasar aku nrimo, ya udah tak biarin, sekali lagi: waton wangun. Yang penting isinya kaan... Semua desain udah selesai, tinggal mempercantik tampilan dan merubah tulisan di sana, sini, dan situ.

Suatu saat, suamiku pernah bilang: Pake AutoCad aja... gambarnya bisa bagus. Sayangnya, aku gak bisa pake AutoCad dan buka aja belum pernah meskipun software itu sudah diinstal di laptopku secara suamiku kerjanya pake AutoCad. Sedangkan dia sibuk, aku sok nrimo dan males belajar... jadilah AutoCad cuma saran yang lewat begitu saja...

Kira-kira dua-tiga bulan aku nggambar njlimet super manual pake word. Sekitar 100 sketsa udah hampir jadi dan tinggal finishing. Datanglah libur natal dan tahun baru. Suamiku nganggur di rumah selama 2 minggu. Dengan baik hati dan penuh cinta kasih, cieee...., sang suami men-sketsa ulang semua gambarku dengan AutoCad dan sim salabim... suamiku menyelesaikan semua sketsa dengan hasil yang profesional -akurat dan mantabz habis kayak di buku cetak- hanya dalam seminggu -aku bikinnya aja selama berbulan-bulan dengan hasil yang sangat meneketehe- Senangnya hati iniiiii.... kata seorang teman: duuuuhhh.... punya suami cerdas kok dianggurin. hehehehe.... Mana aku tau kalo Autocad yg biasanya utk gambar njlimet bisa utk gambar yg sederhana kek punyaku, seperti biasa aku ngeles.

Karena masih perlu direvisi secara teori, aku diajarin beberapa teknik menggambar. Jadilah aku murid, dan suamiku gurunya. hayaaahhh.... jebul suamiku gak bakat jadi guru, marah-marah mulu... Dasar murid cinta ama guru, diciumin aja itu guru kalo gi sewot... hihihi.... mana tahaaaannn.....

Sekarang suamiku udah masuk kerja lagi. Semua gambar aku edit sendiri dan ternyata perlu revisi dan revisi dan revisi. Suddenly, something stupid just happened this morning! Aku mau bikin sketsa baru, tapi kok sketsanya gak keluar. Semua command active... kok gambarnya gak keluar... padahal, sketsa harus selesai hari ini, hiks... *panik mode on* mencoba jadi cerdas, aku cari solusi di menu Help. Halah, gak dong. *stupid mode on* Dengan terpaksa, aku telpon ke suamiku dan... jawabannya gampang banget: Itu pasti ada layer yang kamu turn off! Ternyata benar sodara-sodara, ada layer yang aku kira layer gak kepake tadi pagi aku turn off, waktu ngedit layer yang lain. hah... kirain layer gak kepake!!! waktu aku ngecek layer-layer, layer itu di on atau off gak merubah tampilan, makanya kirain layer gak kepake. jujur, waktu aku turn off layer itu, aku sambil ngomel: ini layer gak ada apa-apanya kok ada di sini. hiks.....ternyata itu adalah layer default untuk menggambar sketsa baru, dan lebih penting lagi ternyata aku sok tau banget.


09 January 2007

Up-load foto

Pengen banget cerita tentang hari ultahku di taronga zoo kemarin, up-load foto-foto serta cerita tentang kepulangan Dina dan Migo. Juga cerita tentang pertama kali aku mendengarkan detak jantung anakku... wew... subhanalloh! Sayangnya, kerjaanku belum selesai.... gak bisa ngeblog lama-lama... palagi ngeblog di rumah. pasalnya, kalo ketahuan main internet -bukannya belajar- bisa kena teguran suami tercinta... tegurannya sih cuma gini: "Cintaaa..... kerjaannya diselesaiin dong... biar cepet tiduuuur... ini papa udah nungguiii...inn" :P Mana tahaaan.... pasti dengan segera aku nyusul bobo-bobo ama cinta. hehe...

08 January 2007

Translating

I didn't imagine before that translating my mathematics material in English to Indonesian is very hard. Moreover some terms in mathematics in fact are translated pretty differently. For instance, the theorem "adjacent angles on a straight line sum to 180 degrees" is commonly known in Indonesian as "sudut-sudut berpelurus berjumlah 180 derajat" or just "sudut berpelurus" instead of "sudut-sudut bersisian yang membentuk garis lurus berjumlah 180 derajat". And indeed the word-by-word translation sounds weird. Well, actually the main problem is I sort of forget these theorems in Indonesian sentences :((. I pretty much understand them though and am able to create the instructional in English, but in Indonesian.

What I've done is write them up in English and then translate them in Indonesian because I need to discuss them with my supervisor whou does speak English. After all discussion done and the designs are approved, I translate them in Indonesian. Badly, I've got a bad mood because I need to recall the Indonesian terms. Less fortunate, I don't get any Indonesian math books with me in Australia. More less fortunate, the internet dosn't provide enough resource that I need. And the worst, only 5 days remaining to finish all up (about 100 math problems plus 50 working examples and all with coloured sketch). What a bloody thesis!