23 May 2006

Aku pemalu

Entah dulu gimana ceritanya, aku tumbuh menjadi seseorang yang malu untuk berbicara di depan publik. Apakah, dengan kata lain, beraninya dari belakang publik? No..no..no... aku paling anti dech kalo yang namanya njelek2kin orang. Justru aku sering terlalu under-estimate ma diri sendiri. Kadang aku berpikir kalo aku ini the stupidest person in my community, baik itu di sekolah, tempat kursus atau di mana aja. Anti-narsisme dech pokoknya....

Kembali mengenai malu berbicara di depan publik. Kalo mau berpendapat, kadang aku malu, bukan malu kalo pendapatku jelek, tapi malu kalo gak bisa berbicara dengan lancar mengenai pendapatku sendiri. Lebih jauh lagi, aku malah takut jadinya orang lain tidak mengerti, salah-mengerti atau malah aku terpengaruh ama pendapat orang lain yang bisa berbicara dengan lantang, lancar dan meyakinkan. Aku menyadari banget, aku mempunyai kelemahan dalam kemampuan berbicara di depan publik.

Sebaliknya, kalo aku nulis, bisa panjang terurai dan detil. apalagi kalo nulis surat pribadi, hehe... bisa berlembar-lembar hanya untuk mengatakan 'aku cinta kamu'. hehehe.... Kadang, yang gak perlu ditulis malah ditulis, untuk hal2 tertentu. Kadang aku juga menambahkan sentuhan emosi dengan berharap pembaca seperti sedang mendengarkan aku berbicara pada saat membaca tulisanku. kadang aku terlalu detil menjelaskan tentang akibat kejadian A, yaitu dengan menguraikan dulu sebab A, dari mana munculnya A, kenapa mesti njelasin A, dsb. Diperburuk dengan struktur tulisan yg gak koheren pula. Padahal dalam situasi tertentu, cukup untuk menulis A adalah A dan akibatnya adalah AAA, misalnya.

Namun sayangnya, dalam kebanyakan situasi, berbicara di depan publik adalah diperlukan. Dalam lingkungan akademik, kemampuan berbicara dituntut dalam presentasi dan diskusi. Dan lebih beruntungnya lagi, aku sudah terlanjur masuk ke dalam dunia akademik sehingga mau tidak mau aku harus bisa berbicara untuk mempresentasikan buah pikiranku sendiri. Fyuh... Aku nerveous kalo mau ngasih presentasi (hihihi... ga mutu banget deh padahal aku ini kerjaannya ngajar alias ngobrol di depan kelas). Dalam bahasaku sendiri aja presentasi bisa belibet dan perlu persiapan cukup waktu untuk materialnya dan coping with anxiety. Apalagi sekarang harus presentasi dalam bahasa orang inggris, dengan pendengar kebanyakan native pula. Lebih buruknya, aku ini orangnya clumsy. Aku mood2an banget. Biasanya, kalo aku udah merasa 'ah...ini susah, paling juga aku bisanya cuma begitu aja!!' aku malah males belajar... bukannya makin giat belajar. Sama halnya dengan aku udah sadar kalo aku lemah dalam berbicara dan menulis, aku tetep aja enggak beranjak untuk lebih giat belajar.

Ah ya sudah...... Sodara-sodara, aku nerimo dengan keadaanku begini. Aku nerimo kalo aku presentasi hasilnya membosankan. Aku nerimo dikatakan pasif karena aku jarang berbicara di depan publik. Yang penting buatku adalah aku masih punya tempat untuk menulis dan menulis (meskipun gak mutu) untuk menyampaikan kepunyaanku kepadamu. Bersyukur ada email+attachment, jurnal dan tentunya web blog.

3 comments:

Anonymous said...

tenang...setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing2. if finally you have no choice but have to deal with your weak point, just relax. you just need to raise your sef confidence and your passion, and just do it. no matter slow you walk through, keep on walking. dont waste your energy to worry. it will come to its end for sure. ...just because everything must has its own end. it is us who'll decide what ending we wanna have.

..bersenang-senanglah, karena hari ini akan kita banggakan. di hari nanti. sebuah kisah klasik untuk masa depan..(SoS)...hehehe..jadi ABG bentar ya.

from Lia, with love...hehehe =P

Irfan said...

wah mbak Lia tenkyu, nasehatmu berlaku pula buat masalahku :( :D

Anonymous said...

Wah juga,sama2 =). khusus buat irfan, biayanya bisa langsung di transfer ke rekeningku ya =P. hehehe...*$cewek matre$*