03 December 2007

Wanita Biasa

Masalah dalam kehidupan adalah wajar dan masalah lah yang dapat membuat hidup lebih berarti, kata seorang bijak. Saya yakin apa yang saya dengar dari sang bijak tersebut adalah benar, namun sampai saat ini saya masih saja mengeluh dan membuat pusing diri sendiri menghadapi masalah dalam hidup.

Agak di luar nalar memang karena saya bisa sabar dan bertindak dengan baik menurut ukuran saya ketika menghadapi masalah yang besar seperti melibatkan orang banyak atau berpengaruh ke masa depan saya dan keluarga. Namun, saya seringkali gusar dan mengeluh hanya menghadapi masalah simpel sehari-hari seperti bumbu masak atau stok makanan habis di hari kerja (supermarket buka sampe tengah malam, yang dekat juga ada atau beli makanan matang sekitar rumah ka nada), koneksi dial-up internet terganggu (kan tinggal beli pre-paid dial up merk lain, selesai!) atau rumah kotor dan berantakan (kan tinggal dirapikan, paling lama juga cuma setengah jam membereskan dua ruangan aja kok!).

Kepala saya kadang nyut nyut dan hati mangkel karena kerepotan masalah-masalah sehari-hari seperti ini. Mungkin karena saya berpikir, harusnya masalah sehari-hari seperti ini bisa dihindari dan bukan hal yang sulit untuk diantisipasi. Khilaf, lupa, dan jenuh pada diri yang sering saya keluhkan menjadi penyebab masalah ini. Apa daya, saya hanyalah wanita biasa. Setidaknya masih sanggup istighfar dan memohon kekuatan kepada Tuhan.

No comments: