Mengulangi tengah malam kemarin, udara di Sydney cukup nyaman untuk tidur. Pun nyaman untuk berseteru dengan opini dan hasil riset di jurnal-jurnal. Sayang, kenyamanan ini tak bertahan lama... working memory saya over-load dan jenuh membawa saya kembali ke blog ini.
Saya ingat pertama kali saya memberikan buku ke anak saya, Ahnaf. Pintar sekali dia memgang buku, seolah-olah mau membacanya. Buru-buru deh kamera saya ambil... adegan berikutnya ternyata bukan membaca, terang bayi kecil saya ini belum bisa membaca, namun berusaha untuk memasukkannya ke dalam mulut. Memang inilah kemampuan motorik halus yang umum dimiliki oleh bayi seusianya (3,5 bulan). Berikut fotonya. Di foto ini Ahnaf kelihatan lebih lucu oleh kepala gundul, pipi tembem dan aksi mengatupkan bibirnya. Saya tersenyum, kejenuhan saya memudar.
Saya ingat pertama kali saya memberikan buku ke anak saya, Ahnaf. Pintar sekali dia memgang buku, seolah-olah mau membacanya. Buru-buru deh kamera saya ambil... adegan berikutnya ternyata bukan membaca, terang bayi kecil saya ini belum bisa membaca, namun berusaha untuk memasukkannya ke dalam mulut. Memang inilah kemampuan motorik halus yang umum dimiliki oleh bayi seusianya (3,5 bulan). Berikut fotonya. Di foto ini Ahnaf kelihatan lebih lucu oleh kepala gundul, pipi tembem dan aksi mengatupkan bibirnya. Saya tersenyum, kejenuhan saya memudar.
No comments:
Post a Comment